Dalam kehidupan yang semakin kompleks dan maju sekarang ini, jika
kita ingin melakukan suatu perbuatan tentunya kita memerlukan suatu landasan atau
pondasi yang kita gunakan sebagai dasar dan
pegangan dalam mengerjakannya agar perbuatan tersebut dapat berhasil
sesuai tujuan kita. Begitu pula sebuah pendidikan yang di dalamnya terdapat
sistem yang mengaturnya, tentu perlu sebuah pondasi yang dijadikan dasar dalam
melaksanakan sistem pendidikan sehingga sistem pendidikan tersebut dapat
berhasil sesuai dengan tujuannya. Sekarang timbul pertanyaan, pondasi apa yang harus digunakan oleh sistem
pendidikan ?, apakah benar bahwa filsafat pendidikan dapat dijadikan pondasi
bagi sistem pendidikan?
Oleh karena itu penulis pada kali ini akan berusaha memaparkan hal
tersebut, akan tetapi alangkah baiknya jika sebelumnya kita mengetahui tentang
filsafat pendidikan dan sistem pendidikan itu sendiri.
A.
Filsafat Pendidikan
Telah
kita ketahui bersama bahwa istilah filsafat berasal dari dua suku kata dalam
bahasa Yunani kuno, yaitu phile atau philos yang berarti cinta atau sahabat, dan sophia atau sophos yang berarti kebijaksanaan. Kedua suku
kata tersebut membentuk suatu kata philosophia
yang berarti cinta kepada kebijaksanaan atau sahabat kebijaksanaan. Karena itu
istilah philosophia dalam bahasa Indonesia identik dengan istilah filsafat
dapat diartikan upaya berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh untuk mencari
kebenaran atau kebijaksanaan, dan untuk orangnya, yaitu orang yang mencintai
kebijaksanaan disebut filsuf
atau filosof.
Sedangkan kata pendidikan berasal dari bahasa
Yunani "Pedagogi" yaitu kata "paid" artinya
"anak" sedangkan "agogos" yang artinya membimbing sehingga
"pedagogi" dapat diartikan sebagai "ilmu dan seni mengajar anak[1]. Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia,serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara[2].
Maka filsafat
pendidikan dapat diartikan berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh untuk
mengetahui tentang pendidikan. Para ahli
merumuskan pengertian filsafat pendidikan dengan rumusan yang berbeda. Al
Khalil Abu ‘Ainaini, umpamanya merumuskan pengertian filsafat pendidikan
sebagai “kegiatan-kegiatan pemikiran yang sistematis, diambil dari sistem
filsafat sebagai cara untuk mengatur dan menerangkan nilai-nilai tujuan
pendidikan yang akan dicapai (direalisasikan). Sedangkan menurut Imam Barnadib,
filsafat pendidikan adalah ilmu yang pada merupakan jawaban-jawaban pandangan
dalam lapangan pendidikan dan merupakan suatu penerapan analisa filosofis
terhadap lapangan pendidikan[3]. Dari beberapa penjelasan
di atas dapat dikatakan bahwa filsafat pendidikan adalah
pemikiran-pemikiran filosofis yang digunakan dalam studi mengenai
masalah-masalah pendidikan agar tujuan pendidikan dapat tercapai. Oleh karena masalah-masalah
pendidikan itu bersifat filosofis, maka dengan sendirinya hakekat filsafat
pendidikan adalah penerapan suatu analisa filosofis terhadap lapangan
pendidikan[4].
B.
Sistem Pendidikan
Kata
sistem barasal dari bahasa Yunani yaitu systema yang berarti “cara, strategi”.
Dalam bahasa Inggris system berarti “system, susunan, jaringan, cara”. Sistem juga
diartikan “suatu strategi, cara berpikir atau model berpikir”. Sistem dapat diartikan sebagai
seperangkat komponen atau unsur-unsur yang saling berinteraksi untuk mencapai
suatu tujuan.
Definisi tersebut tidak jauh berbeda dengan definisi yang dikemkakan oleh para ahli, antara lain[5]:
Definisi tersebut tidak jauh berbeda dengan definisi yang dikemkakan oleh para ahli, antara lain[5]:
1.
Immegart
mendifinisikan system adalah suatu keseluruhan yang memiliki bagian-bagian yang
tersusun secara sistematis, bagian-bagian itu terelasi antara satu dengan yang
lain, serta peduli terhadap kontek lingkungannya.
2.
Roger
A Kanfman mendifinisikan system dengan sutu totalitas yang tersusun dari
bagian-bagian yang bekerja secara sendiri-diri atau bekerja bersama-sama untuk
mencapai hasil atau tujuan yang diinginkan berdasarkan kebutuhan.
3.
Zahara
Idris mengemukakan bahwa system adalah suatu kesatuan yang terdiri atas
komponen-komponen atau element-element, atau unsur-unsur sebagai sumber-sumber
yang mempunyai hubungan fungsional yang teratur untuk mencapai suatu hasil.
Menurut Imam Barnadib: sistem suatu himpunan gagasan atau
prinsip-prinsip yang saling berpautan, dan bergabung menjadi satu
keseluruhan.Dalam pembahasan ini pengertian sistem didasarkan pada definisi
bahwa sistem merupakan suatu perangkat atau mekanisme yang terdiri
daribagian-bagian di mana satu sama lainnya saling berhubungan dan saling
memperkuat[6].
Dari pengertian di atas maka yang dimaksud sistem pendidikan adalah:
Sistem pendidikan berarti keseluruan komponen pendidikan yang saling terkait
secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan.
C.
Hubungan Filsafat Pendidikan dan Sistem Pendidikan
Adapun hubungan antara
filsafat pendidikan dan sistem pendidikan itu adalah[7]:
1.
Bahwa sistem pendidikan atau science of education bertugas
merumuskan alat-alat, prasarana, pelaksanaan teknik-teknik dan/atau pola-pola
proses pendidikan dan pengajaran dengan makna akan dicapai dan dibina
tujuan-tujuan pendidikan.
2.
Isi moral pendidikan atau tujuan intermediate adalah perumusan
norma-norma atau nilai spiritual etis yang akan dijadikan sistem nilai
pendidikan dan atau merupakan konsepsi dasar nilai moral pendidikan yang
berlaku di segala jenis dan tingkat pendidikan.
3.
Filsafat pendidikan sebagai suatu lapangan studi bertugas merumuskan
secara normatif dasar-dasar dan tujuan pendidikan, hakikat dan sifat hakikat
manusia, hakikat dan segi-segi pendidikan, isi moral pendidikan, dan sistem
pendidikan.
Hal ini menunjukan bahwa
filsafat dalam pendidikan merupakan tata pola pikir terhadap permasalahan di
bidang pendidikan dan pengajaran yang senantiasa mempunyai hubungan dengan cabang-cabang
ilmu pendidikan yang lain yang diperlukan oleh pendidik atau guru sebagai
pengajar dalam bidang studi tertentu.
Dari keterangan-keterangan diatas kita ketahui bahwa diadakannya
sistem pendidikan itu untuk mewujudkan tujuan
pendidikan. Dan hal tersebut tentunya memerlukan suatu pondasi yang dijadikan
landasan berpijak agar sistem pendidikan itu dapat berjalan sesuai dengan
tujuannya, dan filsafat pendidikan adalah pondasi yang cocok untuk sistem
pendidikan itu sendiri karena filsafat pendidikan
dapat memaparkan masalah-masalah pendidikan secara analisis filosofis dan
dengan mengetahui masalah-masalah tersebut, kita dapat menerapkan sistem
pendidikan yang sesuai dengan masalah-masalah pendidikan yang terjadi serta dapat
menyelesaikannya, sehingga tujuan pendidikan bisa terwujud.
[1] http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2201120-pengertian-sistem-pendidikan
[3] Ramayulis, Nizar Samsul, Filsafat
Pendidikan Islam Telaah Sistem Pendidikan dan Pemikiran para Tokohnya, cet
ke-2, Jakarta: Kalam Mulia, 2010.
[4] Seperti yang telah
dikatakan oleh Imam Barnabid, “fisafat pendidikan juga merupakan suatu
penerapan analisa filosofis terhadap lapangan pendidikan”.
[5] http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2201120-pengertian-sistem-pendidikan
[6] Ibid.
[7] http://www.infodiknas.com/179-landasan-filsafat-dalam-pendidikan/.
No Comment to " Filsafat Pendidikan Sebagai Pondasi Pendidikan Islam "