News Ticker

Filsafat Pendidikan Sebagai Pondasi Pendidikan Islam

By Unknown - Senin, 19 Mei 2014 No Comments
Dalam kehidupan yang semakin kompleks dan maju sekarang ini, jika kita ingin melakukan suatu perbuatan tentunya kita memerlukan suatu landasan atau pondasi yang kita gunakan sebagai dasar dan  pegangan dalam mengerjakannya agar perbuatan tersebut dapat berhasil sesuai tujuan kita. Begitu pula sebuah pendidikan yang di dalamnya terdapat sistem yang mengaturnya, tentu perlu sebuah pondasi yang dijadikan dasar dalam melaksanakan sistem pendidikan sehingga sistem pendidikan tersebut dapat berhasil sesuai dengan tujuannya. Sekarang timbul pertanyaan,  pondasi apa yang harus digunakan oleh sistem pendidikan ?, apakah benar bahwa filsafat pendidikan dapat dijadikan pondasi bagi sistem pendidikan?
Oleh karena itu penulis pada kali ini akan berusaha memaparkan hal tersebut, akan tetapi alangkah baiknya jika sebelumnya kita mengetahui tentang filsafat pendidikan dan sistem pendidikan itu sendiri.
A.  Filsafat Pendidikan
Telah kita ketahui bersama bahwa istilah filsafat berasal dari dua suku kata dalam bahasa Yunani kuno, yaitu phile atau philos yang berarti cinta atau sahabat, dan sophia atau sophos yang berarti kebijaksanaan. Kedua suku kata tersebut membentuk suatu kata philosophia yang berarti cinta kepada kebijaksanaan atau sahabat kebijaksanaan. Karena itu istilah philosophia dalam bahasa Indonesia identik dengan istilah filsafat dapat diartikan upaya berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh untuk mencari kebenaran atau kebijaksanaan, dan untuk orangnya, yaitu orang yang mencintai kebijaksanaan disebut filsuf atau filosof.
Sedangkan kata pendidikan berasal dari bahasa Yunani "Pedagogi" yaitu kata "paid" artinya "anak" sedangkan "agogos" yang artinya membimbing sehingga "pedagogi" dapat diartikan sebagai "ilmu dan seni mengajar anak[1]. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara[2].
Maka filsafat pendidikan dapat diartikan berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh untuk mengetahui tentang pendidikan.  Para ahli merumuskan pengertian filsafat pendidikan dengan rumusan yang berbeda. Al Khalil Abu ‘Ainaini, umpamanya merumuskan pengertian filsafat pendidikan sebagai “kegiatan-kegiatan pemikiran yang sistematis, diambil dari sistem filsafat sebagai cara untuk mengatur dan menerangkan nilai-nilai tujuan pendidikan yang akan dicapai (direalisasikan). Sedangkan menurut Imam Barnadib, filsafat pendidikan adalah ilmu yang pada merupakan jawaban-jawaban pandangan dalam lapangan pendidikan dan merupakan suatu penerapan analisa filosofis terhadap lapangan pendidikan[3]. Dari beberapa penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa filsafat pendidikan adalah pemikiran-pemikiran filosofis yang digunakan dalam studi mengenai masalah-masalah pendidikan agar tujuan pendidikan dapat  tercapai. Oleh karena masalah-masalah pendidikan itu bersifat filosofis, maka dengan sendirinya hakekat filsafat pendidikan adalah penerapan suatu analisa filosofis terhadap lapangan pendidikan[4].

B.  Sistem Pendidikan
Kata sistem barasal dari bahasa Yunani yaitu systema yang berarti “cara, strategi”. Dalam bahasa Inggris system berarti “system, susunan, jaringan, cara”. Sistem juga diartikan “suatu strategi, cara berpikir atau model  berpikir”. Sistem dapat diartikan sebagai seperangkat komponen atau unsur-unsur yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.
Definisi tersebut tidak jauh berbeda dengan definisi yang dikemkakan oleh para ahli, antara lain[5]:
1.    Immegart mendifinisikan system adalah suatu keseluruhan yang memiliki bagian-bagian yang tersusun secara sistematis, bagian-bagian itu terelasi antara satu dengan yang lain, serta peduli terhadap kontek lingkungannya.
2.    Roger A Kanfman mendifinisikan system dengan sutu totalitas yang tersusun dari bagian-bagian yang bekerja secara sendiri-diri atau bekerja bersama-sama untuk mencapai hasil atau tujuan yang diinginkan berdasarkan kebutuhan.
3.    Zahara Idris mengemukakan bahwa system adalah suatu kesatuan yang terdiri atas komponen-komponen atau element-element, atau unsur-unsur sebagai sumber-sumber yang mempunyai hubungan fungsional yang teratur untuk mencapai suatu hasil.
Menurut Imam Barnadib: sistem suatu himpunan gagasan atau prinsip-prinsip yang saling berpautan, dan bergabung menjadi satu keseluruhan.Dalam pembahasan ini pengertian sistem didasarkan pada definisi bahwa sistem merupakan suatu perangkat atau mekanisme yang terdiri daribagian-bagian di mana satu sama lainnya saling berhubungan dan saling memperkuat[6]. Dari pengertian di atas maka yang dimaksud sistem pendidikan adalah: Sistem pendidikan berarti keseluruan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan.

C.  Hubungan Filsafat Pendidikan dan Sistem Pendidikan
Adapun hubungan antara filsafat pendidikan dan sistem pendidikan itu adalah[7]:
1.    Bahwa sistem pendidikan atau science of education bertugas merumuskan alat-alat, prasarana, pelaksanaan teknik-teknik dan/atau pola-pola proses pendidikan dan pengajaran dengan makna akan dicapai dan dibina tujuan-tujuan pendidik­an.
2.    Isi moral pendidikan atau tujuan intermediate adalah perumusan norma-norma atau nilai spiritual etis yang akan dijadikan sistem nilai pendidikan dan atau merupakan konsepsi dasar nilai moral pendidikan yang berlaku di segala jenis dan tingkat pendidikan.
3.    Filsafat pendidikan sebagai suatu lapangan studi bertugas merumuskan secara normatif dasar-dasar dan tujuan pendi­dikan, hakikat dan sifat hakikat manusia, hakikat dan segi-segi pendidikan, isi moral pendidikan, dan sistem pendidikan.
Hal ini menunjukan bahwa filsafat dalam pendi­dikan merupakan tata pola pikir terhadap permasalahan di bidang pendidikan dan pengajaran yang senantiasa mempu­nyai hubungan dengan cabang-cabang ilmu pendidikan yang lain yang diperlukan oleh pendidik atau guru sebagai pengajar dalam bidang studi tertentu.
Dari keterangan-keterangan diatas kita ketahui bahwa diadakannya sistem pendidikan  itu untuk mewujudkan tujuan pendidikan. Dan hal tersebut tentunya memerlukan suatu pondasi yang dijadikan landasan berpijak agar sistem pendidikan itu dapat berjalan sesuai dengan tujuannya, dan filsafat pendidikan adalah pondasi yang cocok untuk sistem pendidikan itu sendiri karena filsafat  pendidikan dapat memaparkan masalah-masalah pendidikan secara analisis filosofis dan dengan mengetahui masalah-masalah tersebut, kita dapat menerapkan sistem pendidikan yang sesuai dengan masalah-masalah pendidikan yang terjadi serta dapat menyelesaikannya, sehingga tujuan pendidikan bisa terwujud. 


 









[1] http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2201120-pengertian-sistem-pendidikan
[2] Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
[3] Ramayulis, Nizar Samsul, Filsafat Pendidikan Islam Telaah Sistem Pendidikan dan Pemikiran para Tokohnya, cet ke-2, Jakarta: Kalam Mulia, 2010.
[4] Seperti yang telah dikatakan oleh Imam Barnabid, “fisafat pendidikan juga merupakan suatu penerapan analisa filosofis terhadap lapangan pendidikan”.
[5] http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2201120-pengertian-sistem-pendidikan
[6] Ibid.
[7] http://www.infodiknas.com/179-landasan-filsafat-dalam-pendidikan/.

No Comment to " Filsafat Pendidikan Sebagai Pondasi Pendidikan Islam "