News Ticker

Tiga Nasehat Penting

By Unknown - Senin, 14 Oktober 2013 No Comments
3 NASIHAT PENTING
Oleh:
Syahrul Ramadhon
Sidang jama’ah sholat jum’at yang dimuliakan Allah
Segala puji marilah kita haturkan kepada Allah swt yang telah memberikan berbagai nikmat-Nya kepada kita sehingga sampai saat ini kita masih bisa memenuhi undangan-Nya untuk menghadiri sholat jum’at berjama’ah di masjid ini.
Sholawat dan salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita nabi Muhammad saw beliaulah sang penutup para nabi dan imamnya orang-orang yang bertaqwa serta suri tauladan bagi seluruh ummat manusia
Sidang jama’ah sholat jum’at rahimakumullah
Diriwayatkan dari Sahl bin Sa’id bahwasannya jibril as pernah datang kepada Rasulullah kemudian berkata:
يَا مُحَمَّدُ ، عِشْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مَيِّتٌ ، وَأَحْبِبْ مَنْ أَحْبَبْتَ فَإِنَّكَ مُفَارِقُهُ ، وَاعْمَلْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مَجْزِيٌّ بِهِ
“Ya Muhammad hiduplah sesukamu tapi sesungguhnya engkau akan mati, dan cintailah siapapun yang engkau mau tapi engkau akan berpisah dengannya, dan bekerjalah sesukamu tapi sesungguhnya engkau akan dibalas dengannya”
Hadits di atas mengandung tiga nasihat agung, yaitu:
Yang Pertama adalah: عِشْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مَيِّتٌ (hiduplah sesukamu tapi sesungguhnya engkau akan mati) sebagian ulama’ berkata bahwasannya kalimat ini merupakan ancaman, penakut-nakutan, serta peringatan bahwasannay kita semua akan mati, hal ini sudah ditegaskan oleh Allah di dalam firman-Nya yang berbunyi:
 كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَتُ المَوْت....(العنكبوت : 57)  
“Setiap yang bernyawa pasti akan mati" (QS. Al-Ankabut: 57)”
Sekarang setelah kita tahu bahwasannya setiap kita pasti akan mati, maka yang menjadi pertanyaan sekarang adalah sudah siapkah kita untuk menghadap Dzat yang Maha kuasa? Bekal apakah yang telah kita persiapkan untuk menghadapi persidangan-Nya? Apakah harta, pangkat dan kekuasaan, anak-anak kita yang sukses, istri kita yang cantik, atau gelar kesarjanaan yang menempel di nama kita? Apakah itu yang kita persiapkan untuk menghadapi persidangan Dzat yang Maha adil? Sungguh kita akan rugi besar jika hanya itu yang kita persiapkan untuk menghadapi pengadilan-Nya, bahkan kita akan celaka karenanya. Karena di akhirat kelak manusia akan ditanyai tentang empat perkara:
1.    Tentang umurnya, untuk apa dia habiskan?
2.    Tentang hartanya, dari mana dia dapatkan serta di mana dia belanjakan?
3.    Tentang tubuhnya untuk apa dia gunakan?
4.    Tentang ilmunya, untuk apa dia amalkan?
Itulah pertanyaan-prtanyaan yang akan dilontarkan kepada kita kelak, bukan berapa kekayaanmu? Bukan apa pangkatmu di tempat kerja atau organisasimu? Apakah kamu seorang Sarjana, master, doctor, ataukah professor? Oleh karena itu mumpung kita masih hidup di dunia ini dan masih diberikan kesempatan untuk memperbaiki diri marilah kita mempersiapkan bekal yang terbaik untuk bekal kita di akhirat kelak. Apa bekal yang terbaik itu? Bekal terbaik bagi manusia untuk menghadapi persidangan Allah ialah hanya taqwa. Sebagaimana firman Allah di dalam surat Al-Baqarah: 197
وَتَزَاوَدُوْا فَإِنَّ خَيْرَ زَادِ التَقْوَى
“Berbekallah kamu karena sebaik-baik bekal adalah taqwa”
Pesan yang kedua adalah  وَأَحْبِبْ مَنْ أَحْبَبْتَ فَإِنَّكَ مُفَارِقُهُ (dan cintailah siapapun yang engkau mau karena sesungguhnya engkau pasti akan berpisah dengannya) di sini kita diperbolehkan mencintai siapapun yang kita mau namun perlu kita ingat juga bahwasannya kita akan berpisah dengannya. Baik itu perpisahan yang bersifat selamanya yang berupa kematian atau yang bersifat sementara seperti perpisahan kita dengan rekan kerja kita yang mendapat tugas untuk bekerja di tempat lain. Oleh karena itu hendaknya kita didalam mencintai seseorang itu sewajarnya saja jangan sampai kecintaan kita kepada seseorang itu melebihi kecintaan kita kepada Allah. Karena salah satu ciri orang yang beriman adalah dia sangat mencintai Allah melebihi kecintaan dia kepada istrinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya, dan yang lainnya. Allah berfirman
šÆÏBur Ĩ$¨Z9$# `tB äÏ­Gtƒ `ÏB Èbrߊ «!$# #YŠ#yRr& öNåktXq6Ïtä Éb=ßsx. «!$# ( tûïÉ©9$#ur (#þqãZtB#uä x©r& ${6ãm °!
"Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman Amat sangat cintanya kepada Allah. " (QS. Al-Baqarah: 165)
Karena dengan mencintai Allah melebihi selain-Nya kita akan merasakan nikmatnya Iman sebagaimana sabda Rasulullah saw
عَنْ أَبِى قِلاَبَةَ عَنْ أَنَسٍ عَنِ النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ : ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلاَوَةَ الإِيمَانِ أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا ، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ لِلَّهِ ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ في الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ في النَّار
"Tiga hal yang apabila seseorang itu memilikinya maka dia akan merasakan nikmtnya iman: hendaknya dia mencintai Allah dan rasul-Nya melebihi kecintaan dia kepada selain keduanya, hendaknya dia tidak mencintai seseorang melainkan karena Allah, hendaknya dia tidak kembali kepada kekufuran (setelah dia beriman) seperti dia benci dilemparkan ke neraka".
Dan nasihat Jibril yang ketiga adalah وَاعْمَلْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مَجْزِيٌّ بِهِ  (dan bekerjalah sesukamu tapi sesungguhnya engkau akan dibalas dengannya) ini merupakan sebuah peringatan yang besar bagi kita bahwasannya kita semua sebagai manusia pasti akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah atas segala apa yang telah kita lakukan di dunia ini, Manusia adalah makhluk yang paling sempurna yang diciptakan Allah sehingga manusia diberi kedudukan yang lebih tinggi dari makhluk Allah yang lain, karena manusia dianugerahi otak yang mampu berfikir sehingga manusia mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Itulah yang membedakan manusia dengan binatang. Karena manusia adalah makhluk yang berakal sehingga manusia dituntut untuk berfikir dahulu sebelum dia melakukan suatu amalan atau perbuatan, apakah amalan ini bertentangan dengan apa yang diperintahkan Allah atau tidak? Atau bahkan amalan tersebut termasuk amalan yang dilarang oleh Allah?  Oleh karena itu hendaknya kita senantiasa untuk mengerjakan amal sholih agar kita tidak dikembalikan Allah kepada tempat yang paling rendah yaitu neraka jahannam. Sebagaimana firman Allah di dalam surat at-tin:

"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. (5) Kemudian Kami kembalikan Dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka), (6) Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; Maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya."
بَارَكَاللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ القُرْآنِ العَظِيْمِ, وَنَفَعَنِيْ وَإِيَاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَ الذِكْرِ الحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَا وَتَهُ إنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَحِيْمُ.


No Comment to " Tiga Nasehat Penting "